CDN, Sumbawa Barat– Seperti diberitakan sebelumnya oleh salah satu media online www.samawarea.com edisi 13 Oktober 2021 lalu. Kepala BKPSDM KSB, H. Abdul Malik Nurdin mengungkapkan bahwa nasib PTT di Sekolah Dasar Negeri (SDN) tahun 2022 masih belum jelas. Hal itu lantaran adanya formasi 337 PPPK yang dibuka tahun ini, dimana secara otomatis beban kerja di SDN terpenuhi.
“PTT yang ada harus ditarik ke struktural, namun kita tidak tau akan ditempatkan dimana, karena kebutuhan PTT kita juga sudah melebihi. Selain itu juga, keberadaan PTT bertentangan dengan PP No 49 tahun 2018 tentang managemen PPPK”, tandas H. Malik.
Atas pernyataan Kepala BKPSDM KSB tersebut, Anggota Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (DPRD KSB) angkat bicara. Merliza, S.Sos.I.,MM Wakil Ketua II Dewan minta Pemerintah Daerah KSB untuk bijak menyikapi nasib Pegawai Tidak Tetap (PTT).
“Kita minta Pemda KSB bijak sikapi nasib PTT, salah satunya dengen menyiapkan skill. Sehingga kemampuan PTT terus meningkat, sekaligus membuka peluang baru bagi mereka agar terus survive,” ujar Politisi Partai Gerindra tersebut, Selasa (02/11/2021).
Secara khusus, Merliza meminta agar Pemda mengorganisir PTT berdasarkan disiplin ilmu dan minatnya masing-masing, serta melakukan pemetaan potensi peluang baru untuk dijajaki.
“Banyak peluang peluang yang bisa kita fasilitasi. Misalnya pramuwisata atau tour guide sebagai penopang pariwisata, membaca peluang jelang WSBK dan MotoGP, peluang UMKM, menyiapkan camp pelatihan untuk tenaga kerja jelang industry smelter, serta pelatihan-pelatihan lainnya yang mampu meningkatkan kapasitas PTT”, terangnya.
Merliza siap mendukung setiap upaya pemerintah dalam menyiapkan program peningkatan skill. “Seperti situasi PTT saat ini, Ini tidak bisa kita anggap sebelah mata, karena berkaitan erat dengan kesejahteraan yang sering kita serukan selama ini”, tutup Merliza.(cdn.wan**)