CDN, Sumbawa Barat– Dalam pantauan media CDN beberapa titik pada pelayanan publik disektor kesehatan yaitu fasilitas kesehatan terbesar di Kabupaten Sumbawa Barat mengalami kerusakan serta perubahan bentuk. Seperti kerusakan yang berada pada ruang poli, plafon cembung pada area dekat poli, dekat loket, pada rawat inap dan beberapa titik lainnya.
Kerusakan tersebut bervariasi, mulai dari retak, plafon bergelombang hingga berlumut sangat tebal.
Tidak hanya pada plafon ternyata tembok bangunan banyak mengalami keretakan serta terjadi rembesan air yang sangat parah, sekat antar pasien banyak mengalami kerusakan dan beberapa unit pendingin ruangan tidak berfungsi.
Banyak yang sudah mengeluhkan kerusakan pada bagian bangunan RSUD Asy-Syifa Sumbawa Barat. Dan kami meminta pihak terkait untuk memperbaikinya”, ujar anggota legislatif Sumbawa Barat, Muhammad Hatta kepada awak media centalditanews, selasa(19/10/2021).
Lanjutnya Hatta menambahkan, bahwa banyak sekali keluhan dari masyarakat serta dokumentasi baik dari media maupun warga itu sendiri yang berkeluh kesah melihat kondisi itu. Bahkan anggota DPRD Dapil 1 tersebut telah beberapa kali berkunjung dan melihat kondisi tersebut. Menurutnya kondisi demikian sangat perlu perhatian serius dari RSUD maupun pihak-pihak terkait lainnya. Mengingat kejadian tahun 2016 ambruknya plafon pada pusat kesehatan itu pernah terjadi. “Kejadian tersebut jangan sampai terulang kembali mengingat bangunan itu adalah Fasilitas Publik yang ingin berobat. Jangan sampai niat ingin sembuh malah yang terjadi akan bertambah parah hingga memakan korban jiwa,baru kita akan tangani dan pura pura sibuk. Kan ada alokasi belanja rutin untuk perawatan gedung dan sarana pendukung gedung yang seharusnya bisa terakomodir lewat itu”, tutur Hatta.
Hatta meminta kerusakan tersebut segera ditangani. Jika tidak bisa terakomodir lewat APBD perubahan 2021, minimal pada tahun 2022 sudah bisa rampung semua dan tidak ada masalah yang sama terulang Setiap tahunnya. “Saya harapkan ini untuk diatensi serius disamping memang sisi pelayanan yang perlu terus ditingkatkan”, tandasnya.
Anggota DPRD dari partai PAN tersebut menambahkan bahwa setiap layanan publik harus mengedepankan estetika, etika dan keamanan. Karena semuanya menjadi indikator yang harus dipenuhi dari keberadaan Sarana Publik. Apa lagi itu menyangkut layanan kesehatan yang notabenenya selalu ramai dikunjungi baik pasien maupun keluarga dari pasien.
“Jika dari segi estetikanya sudah bagus maka nyambung ke sektor pelayanan yaitu etika. Karena menurutnya suasana nyaman serta pelayanan sopan sangat berdampak pada psikis pasien dan keluarga yang datang berobat”, pungkasnya.
Selanjutnya Direktur RSUD Asy Syifa Sumbawa Barat dr. Carlof yang telah berusaha di konfirmasi wartawan, belum memberikan pernyataan terkait pertanyaan yang telah diberikan. (cdn.r**)