Sumbawa Barat, CDN- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Media Online Indonesia (DPC MOI) Sumbawa Barat, Irawansyah, S.Pd. angkat bicara terkait rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat membangun bandara di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.
Irawansyah kepada beberapa media mengatakan bahwa langkah pembangunan bandara di Desa Kiantar adalah rencana strategis daerah yang tentu akan membawa manfaat besar bagi kemajuan daerah ditahun-tahun yang akan datang.
Menurutnya, daerah ini perlu akses sebeliti dan konektiviti untuk dijangkau oleh masyarakat luar. Ini adalah PR besar daerah ini dalam mengembangkan potensinya, bandara di Desa Kiantar adalah jawabannya.
“Saya berharap kita sepakat akan rencana briliant ini, apalagi pembangunan bandara ini tidak menggunakan sepeserpun uang dari negara melainkan sepenuhnya dibiayai oleh investor luar. Selain itu, pembangunan bandara ini bukan hak yang baru, melainkan sudah direncanakan sejak dahulu. Terbukti dengan telah dituangkannya dalam perda RTRW Kabupaten Sumbawa Barat”, pungkasnya pada Selasa pagi (18/05/2021).
Ketika berbicara Perda, Lanjutnya. Tentunya telah melalui kajian yang matang serta sebelum perda ditetapkan tentu telah disosialisasikan pada masyarakat. “Artinya ketika perda dosetujui maka secara otomatis masyarakat waktu itu sudah menyetujuinya. Itulah mekanismenya, jadi apabila ada oknum-oknum yang mengatakan bahwa kenapa baru saat ini bandara mau dibangun itu adalah pertanyaan tolol alias dungu yang datang dari orang-orang yang tidak peduli dan tidak tahu akan perkembangan daerah ini dari awal hingga saat ini”, cetusnya.
Irawansyah melihat keseriusan Bupati Sumbawa Barat membangun daerahnya, apapun yang diikhtiarkan oleh Bupati Sumbawa Barat selalu berhasil dan tidak membawa kekecewaan.
“Sebut saja contohnya, ketika rencana pembangunan smelter, pembebasan lahan warga dilakukan secara Arif dan melalui pendekatan yang humanis. Hasilnya masyarakat puas dan mendapatkan ganti rugi berupa uang dan tanah yang jauh lebih berkelas dari tanah yang dimiliki di Otak Kris. Smelter pun terus berproses dan hasil terakhir disebutkan bahwa konstruksi awal smelter dimulai pada kuartal keempat tahun 2021. Ini luar biasa”, beber Irawan.
Kecamatan Brang Ene telah dihadiahi dengan dibangunnya embung raksasa Tiu Suntuk. Kecamatan Brang Rea telah dihadiahi dengan pembangunan Embung Bintang Bano, Taliwang adalah pusat pemerintahan dan daerah lingkar tambang seperti Kecamatan Sekongkang, Maluk dan kecamatan Jereweh telah dimasukkan dalam strategis nasional oleh Presiden Jokowi sebagai daerah industrialisasi. Lalu untuk Kecamatan Poto Tano dan Seteluk tentu rencana yang sempat tertunda (pembangunan bandara, red) adalah kado terbaik. Apalagi memang lokasi bandara sangat potensial dan terkoneksi dengan jalur darat dan laut (pelabuhan).
Diakhir wawancaranya, Irawansyah sangat berharap kepada pemerintah untuk tidak merubah rencana ini. Ia berpesan agar berterimakasih kepada pemimpin yang sudah bekerja maksimal untuk kemaslahatan ummat. Ia tidak menginginkan adanya oknum-oknum yang coba menghambat pembangunan bandara tersebut dikarenakan kekecewaan pribadi dan politik. “Kami mendukung sepenuhnya rencana daerah membangun bandara di Desa Kiantar, kami akan pantau dan kawal sehingga saat inipun kami mengetahui setiap pergerakan dibawah” tutupnya. (cdn.An)