Distan KSB Lakukan Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Strategis

Distan KSB Lakukan Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Strategis

Pembaca setia media CDN. Inilah berita utama dihari ini, namun kami ingin pastikan bahwa kita selalu menerapkan protokol kesehatan (Mencuci tangan menggunakan air mengalir, Menggunakan masker dan Menjaga jarak). Mari bersama-sama kita lawan covid-19, “Bangsa Sehat, Negara Kuat”. Salam Pimpinan redaksi CDN.

Distan KSB Lakukan Sosialisasi Penyakit Hewan Menular Strategis

Sumbawa Barat, CDN- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Bidang Peternakan masih insten melakukan sosialisasi Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di 8 (delapan) Kecamatan pada tahun 2021 ini.

Kepala Dinas Pertanian, Suhadi, SP.,M.Si melalui Kepala Bidang Peternakan, Jamilatun mengatakan, bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah memberikan pemahaman pada masyarakat khususnya peternak tentang penyakit hewan yang dapat menular ke sesama hewan dan beresiko menular ke manusia (zoonosa).

“Setelah para peternak mengikuti sosialisasi kami ini, diharapkan masyarakat dapat melakukan usaha pencegahan, pengendalian, dan penanganan apabila terjadi kasus penyakit menyerang ternak di sekitarnya,” kata Jamilatun saat diwawancarai media diruang kerjanya, Kamis (18/3/2021).

Dalam sosialisasi yang pesertanya dibatasi karena pandemi Covid-19 tersebut, dijelaskan mengenai penyakit meliputi penyebab, gejala klinis, cara penularan, dan usaha preventif maupun kuratif yang dapat dilakukan.

“Di kehidupan sehari-hari, tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dan hewan hidup secara berdampingan. Berbagai macam penyakit hewan yang tergolong dalam penyakit hewan menular strategis beresiko tinggi menular ke manusia,” ujarnya.

Suatu penyakit dikatakan sebagai Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) jika terjangkit dapat memberikan dampak buruk secara ekonomi, sosial, dan politik. Untuk itu, masyarakat perlu tahu dan waspada akan adanya pernyakit tersebut.

“Ada 25 PHMS yang di sarankan oleh kementerian dalam melaksanakan sosialisasi, tetapi kami fokus sosialisasi terkait penyakit rabies karena mengingat Kabupaten tetangga kita sudah ada kasus tentang penyakit tersebut,” ungkapnya.

“Dengan sosialisasi yang dilakukan tersebut, kami dari Dinas berharap agar para peternak dapat menjadi jejaring dan menyebarluaskan informasi ke warga lain yang belum dapat ikut serta dalam kegiatan,” pungkasnya. (cdn.wan)