Tanggapi Pidato Perdana Bupati KSB, Taufiqurrahman Harap Pemerintah Daerah Fokus Pada Sektor Pertanian

Tanggapi Pidato Perdana Bupati KSB, Taufiqurrahman Harap Pemerintah Daerah Fokus Pada Sektor Pertanian

Pembaca setia media CDN. Inilah berita utama dihari ini, namun kami ingin pastikan bahwa kita selalu menerapkan protokol kesehatan (Mencuci tangan menggunakan air mengalir, Menggunakan masker dan Menjaga jarak). Mari bersama-sama kita lawan covid-19, “Bangsa Sehat, Negara Kuat”. Salam Pimpinan redaksi CDN.

Tanggapi Pidato Perdana Bupati KSB, Taufiqurrahman Harap Pemerintah Daerah Fokus Pada Sektor Pertanian

Sumbawa Barat, CDN- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Sumbawa Barat (DPRD KSB) sekaligus menduduki jabatan Ketua Fraksi PKS, Taufiqurrahman memberikan masukan pada pemerintah daerah untuk tetap fokus memajukan sektor pertanian.

Masukan tersebut diberikan oleh politisi PKS berdarah Air Suning ini seiring dengan pidato perdana Bupati Sumbawa Barat pasca dilantik oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat pada Jum’at (26/02/2021).

“Bupati Sumbawa Barat, H. W Musyafirin pada Selasa 02 Maret 2021 telah menyampaikan pidato dihadapan kami. Dalam pidatonya tersebut, beliau menyampaikan beberapa capaian keberhasilan yang telah ditorehkan dimasa pertamanya menjabat sebagai Bupati Sumbawa Barat. Selain itu, Bupati juga telah memaparkan visi misinya lima tahun yang akan datang. Dari pidato tersebut, dapat saya simpulkan bahwa program Beliau masih fokus pada penuntasan 5 pilar STBM dan akan menuntaskan beberapa isu strategis diantaranya 1) kemiskinan. 2) kualitas dan daya saing sumber daya manusia, 3) pengangguran terbuka, 4) tata kelola pemerintahan daerah, 5) kemandirian pangan, 6) peningkatan pengelolaan destinasi pariwisata, 7) pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup,” pungkas Taufiqurrahman pada media ini, Rabu (10/03/2021).

Menarik untuk dibahas, dalam pidato tersebut Bupati menempatkan kemandirian pangan diurutan 5. terlebih lagi bahwa sektor pertanian secara eksplisit tidak dicantumkan atau dijabarkan secara khusus. “Mungkin Bupati KSB berpendapat bahwa kemandirian pangan telah mewakili sektor pertanian,” ucapnya.

Namun saya kembali mengingatkan pada pemerintah. Lanjut Taufiqurrahman, agar jangan main-main soal pertanian. Kita tidak bisa pungkiri bahwa sektor pertanian adalah sektor yang strategis di Kabupaten Sumbawa Barat saat ini. Sebagian besar penduduk KSB bermata pencaharian petani. Baik itu petani padi, petani jagung maupun petani kebun.

“Sektor pertanian adalah sektor yang tidak goyah sedikitpun walaupun daerah dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Pertanian adalah sektor andalan dan menjadi benteng terakhir bagi daerah ini. Jika hasil pertanian surplus maka insyaAllah perekonomian masyarakat tetap kuat. Walaupun sektor jasa dan sektor lainnya terdampak oleh situasi nasional namun tidak bagi pertanian. Jadi sudah sewajarnya pemerintah fokus pada sektor pertanian,” beber Taufiq.

Taufiq juga mengingatkan bahwa ada beberapa permasalahan di sektor pertanian yang harus segera dicari solusinya. Permasalahan tersebut sangat urgent dan kerap membuat petani kecewa terhadap kinerja pemerintah.

Taufiqurrahman Bersama Anggota Komisi II DPRD KSB Melakukan Sidak Ke Pengecer Pupuk Bersubsidi Untuk Memantau Langsung Pendistribusian Pupuk Bersubsidi

“Dari tahun ke tahun selalu ada muncul permasalahan serupa. Permasalahan itu datang diawal musim tanam dan pasca musim panen. Boleh dikatakan ini adalah masalah klasik, apa itu ya tentu masih segar diingatan kita kelangkaan pupuk dan naiknya harga pupuk. Disusul kembali oleh turunnya harga gabah. Jadi, dua permasalahn tersebut sangat mengganggu dan tidak menguntungkan pihak petani. Petani kita sudah susah mendapatkan pupuk dan disaat mereka panen harga gabah anjlok. Ini adalah musibah dan tentunya harus segera diatasi. Dalam pandangan fraksi pun kami tetap menyentil ini, agar pemerintah setidaknya mengantisipasi jauh hari untuk mengantisipasinya,” ujar Taufiq.

Selain itu, kami di Fraksi PKS masih mengingat jawaban Bupati terhadap pandangan umum fraksi-fraksi. Selain masalah kelangkaan pupuk dan turunnya harga gabah ada juga masalah lain seperti kekeringan yang disebabkan oleh perubahan cuaca. “Pemerintah waktu itu berkomitmen untuk mengatasi permasalahan kekeringan dengan menambah sumur bor air dangkal dan sumur bor air dalam. Membangun embung-embung dan terus menyelesaikan pembangunan dua bendungan raksasa di KSB yaitu bendungan Bintang Bank dan Bendungan Tiu Suntuk. Semoga hal itu diwujudkan ditahun ini (2021, red).

Taufiqurrahman, Ketua Fraksi PKS dan Anggota Komisi II DPRD KSB

Taufiqurrahman melalui jalur politiknya dan melalui jalur Fraksinya akan terus mengawal apa yang telah disampaikan oleh pemerintah daerah dalam pidato dan jawaban pemerintah daerah dihadapan rapat paripurna DPRD KSB.

“Saya ingin melihat petani kita menjadi petani yang sukses dan petani yang merdeka. Merdeka dalam artian diperhatikan oleh pemerintah. Diperhatikan lewat kebijakan dan diperhatikan lewat peningkatan fasilitas infrastruktur pertanian. Lucu sekali jika petani yang mempunyai gabah lalu harganya ditentukan oleh orang lain, dan harga tersebut selalu tidak pernah pas karena dilapangan harga selalu dibawah standar yang telah ditetapkan. Inikan lucu dan tidak bisa diselesaikan lewat pidato saja melainkan lewat tindakan nyata bahwa pemerintah hadir ditengah-tengah petani,” ucap Taufiq.

Diakhir wawancaranya, Ketua Fraksi PKS DPRD KSB tersebut tidak lupa memberikan apresiasi kepada H. W Musyafirin atas capaian-capaian yang telah didapatkan oleh Kabupaten Sumbawa Barat diperiode pertama (2016-2021, red). Semoga apa yang menjadi cita-citanya dan misinya diperiode kedua dapat diraih. “Capaian itu didapatkan dengan susah payah dan penuh dengan kesungguhan, namun dibalik capaian itu semua, saya mewakili Fraksi PKS berharap pemerintah tetap fokus pada sektor pertanian. Memperbaiki infrastruktur pertanian, memenuhi kebutuhan petani akan alat-alat pertanian serta menjamin hak petani untuk merdeka. Mencari formula pupuk bersubsidi serta menjamin sepenuhnya petani yang mengalami gagal panen akibat kekeringan, hama penyakit dan banjir,” tutup Taufiqurrahman. (cdn.wan)