Sumbawa Barat, CDN- Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat (Distan KSB) dalam waktu dekat akan mendistribusikan pupuk pada petani. Pendistribusian pupuk ini sudah sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Distan KSB yaitu di awal bulan Januari 2021.
Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi,S.P., M,Si melalui Kabid Tanaman Pangan, Syaiful Ulum pada media ini, Senin siang (04/01/2021), mengatakan bahwa Distan sudah siap mendistribusikan pupuk dan distributor pun sudah menghubungi kami akan kesiapan mereka.
“Distributor sudah siap menyalurkan pada pengecer pupuk ditingkat desa, insyaAllah akan kami salurkan dalam minggu ini tinggal Dinas menyusun SK-nya”, ungkap Eful.
Terkait kelangkaan pupuk diakhir tahun 2020, Eful tidak menyangkalnya. “Memang itulah yang terjadi, kelangkaan itu disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adalah kuota pupuk dari pusat berkurang hampir setengah dari permintaan yang diajukan. Kedua adalah tradisi petani yang masih menggunakan pupuk tanpa peyeimbangan dan ketiga adalah program yang diterapkan oleh pemerintah dengan dasar RDKK serta pengambilan pupuk melalui kartu tani belum populer di masyarakat”, bebernya.
Sehingganya untuk tahun 2021 ini kami akan mendistribusikan pupuk berdasarkan musik tanam. Lanjutnya, “kita terus belajar dari pengalaman dan hasil evaluasi. Bahwasanya distributor maupun pengecer tidak akan memberikan pupuk pada petani selama satu tahun (3 kali musim tanam), namun kami akan arahkan distributor dan pengecer memberikan pupuk berdasarkan musim tanam. Sisanya akan diberikan pada musim tanam berikutnya. Kami akan awasi semuanya khususnya ditingkatan pengecer agar jangan sampai disalah gunakan. Dasar pembagian pupuk terletak pada RDKK, dan petani yang diberikan pupuk bersubsidi adalah petani yang memiliki luas lahan 2 Ha ke bawah”, terangnya.
Selain menjalankan aturan pendistribusian pupuk pada petani berdasarkan musim tanam. Distan KSB juga akan memasifkan sosialisasi penggunaan pupuk seimbang. Pupuk bukan hanya urea, namun ada jenis pupuk-pupuk lainnya seperti NPK, SP 36 dan ZA yang masing-masing mempunyai keunggulan. Mungkin dengan begitu permasalahan kekurangan pupuk bisa diminimalisir.
Sebelum berita ini diturunkan, Kabid Tanaman Pangan, Syaiful Ulum juga menginformasikan adanya kenaikan harga pupuk. Kenaikan ini berlaku diseluruh Indonesia. Ia juga menginformasikan bahwa di tahun 2021 ini, kuota pupuk untuk KSB bertambah. (cdn.wan**)