Irawansyah : “Berbicara Komitmen Pemimpin, Kita Bisa Belajar Dari KSB”

Irawansyah : “Berbicara Komitmen Pemimpin, Kita Bisa Belajar Dari KSB”

“Desa Batu Rotok Adalah PR Bagi Calon Pemimpin Sumbawa Saat Ini”

Sumbawa Barat, CDN- Duka Batu Rontok hingga hari ini belum usai, duka itu telah lama terpendam dan tenggelam oleh euforia kekuasaan yang seolah tidak berujung.

Penderitaan yang terlampau berat itu kini ditambah dengan peristiwa kebakaran yang menghabiskan ratusan rumah penduduk. Mata warga Nusa Tenggara Barat tertuju pada Desa Batu Rotok yang selama ini masih terisolir akibat akses jalan yang sungguh mengenaskan.

Semua pemangku kebijakan dan petinggi di NTB turun untuk membantu dan memberikan semangat pada warga desa Batu Rotok yang tertimpa musibah kebakaran tersebut. Namun sesungguhnya penderitaan yang mereka alami sudah lama, hanya saja para penebar janji politik baru ingat lagi akan komitmennya setelah melihat jalan lumpur seperti kubangan kerbau.

Ketua DPC MOI KSB sekaligus Direktur PT Central Dita Group, Irawansyah SPd kepada beberapa media lokal dan regional NTB, pada Ahad pagi (15/11/2020) dipantai Balad menegaskan bahwa, Batu Rotok adalah saksi nyata ketidak berpihakan anggaran pada warga Desa Batu Rotok.

“Jangan selalu beralasan tentang wilayah terlalu luas dan anggaran yang minim, itu adalah alasan klasik karena menurut hemat saya dana perimbangan, dana bagi hasil, dana alokasi khusus, dana alokasi umum dan pendapatan lainnya yang sah sebanding dengan luasan wilayah. Intinya adalah tinggal kemauan dan komitmen kuat dari pemimpin untuk mengentaskan hak-hak dasar masyarakat,” pungkasnya saat duduk santai dan ngopi dengan awak media.

Bagaimana mungkin berbicara investasi, berbicara industrisasi, modernisasi dan yang ujung-ujungnya ‘sasi’ jika ada wilayah yang masih jauh ketinggalan dengan wilayah lainnya di satu daerah. Lanjutnya. “Peristiwa kebakaran beberapa Minggu lalu telah mengembalikan pemikiran kita bahwa akses jalan sangat penting. Mungkin jika akses jalannya bagus, jumlah rumah yang terbakar tidak sebanyak itu. Dan ingat bahwa, akses jalan adalah modal dasar bagi kemajuan pariwisata, pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.” Bebernya.

Ditambahkan olehnya, saya masih teringat waktu itu di awal tahun 2019, akses jalan menuju Desa Rarak Ronges dan Mata Iyang di Kabupaten Sumbawa Barat sangat memprihatinkan, saya melihat sendiri bagaimana pola kehidupan masyarakat disana, sangat terbelakang dan terisolasi. Butuh waktu lama untuk berkoordinasi, kita harus menyiapkan fisik dan mental untuk menuju ke desa tersebut, tidak heran jika sepatu para guru dipenuhi dengan lumpur, pertolongan untuk ibu melahirkan dengan tidak normal harus terabaikan. Tidak heran jika banyak bayi-bayi yang harus kehilangan nyawa akibat tidak dapat pertolongan selayaknya. Itu semua disebabkan oleh akses jalan yang tidak layak.

Pantai Wisata Balad Diserbu Oleh Pengunjung, Akses Jalan Adalah Salah satu Faktor Penting Yang Berpengaruh Untuk Memajukan Segala Sektor Kehidupan

“Namun kini kondisinya berubah, akses jalan menuju daerah terisolasi di KSB tersebut sudah mulus, mungkin jika masyarakat luar yang baru kesana mengira bahwa keadaan seperti saat ini sudah lama. Mereka tidak tau bahwa itu semua dikerjakan karena memang komitmen pemerintah KSB saat ini fokus untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat. Seperti disulap saja, perubahan drastis sangat nyata. Saya sendiri melihat seperti itu, potensi wisata mulai digaungkan, penduduk mulai bergairah dan percaya diri, pendidikan mulai maju, perekonomian masyarakat yang mengandalkan hasil pertanian mulai kuat. Kesehatan masyarakat terpantau dan pelayanan kesehatan sangat mudah diakses, kuncinya adalah terletak pada komitmen pemimpin untuk menjalankan visi misinya dan janji politiknya.” Imbuh Irawan.

Kebakaran yang nyata memang sudah diperlihatkan, namun hati yang membara dari masyarakat Desa Batu Rotok mungkin tidak pernah terlihat nyata. Mereka memendam kobaran jiwa yang ingin berteriak sekecang-kencangnya akan ketidakberpihakan anggaran pada Desa mereka.

“Inilah saat yang tepat bagi calon pemimpin Sumbawa untuk berbuat, Batu Rotok adalah PR besar dan gambaran nyata akan kondisi ketimpangan di Kabupaten Sumbawa saat ini.” jelasnya

Batu Rotok bukan hanya butuh baju, Batu Rotok bukan objek wisata bagi petualang yang suka tantangan dan Medan berat. Batu Rotok butuh jawaban pasti yang datang dari hati dan ihktiar seorang sosok pemimpin yang sungguh-sungguh ingin memajukan daerahnya.

“ini PR sekaligus tantangan berat bagi calon kepala daerah pada Pilkada tahun ini di Kabupaten Sumbawa. Jika kesulitan calon pemimpin Sumbawa bisa belajar ke KSB dan tidak perlu melakukan studi banding jauh-jauh,” tutupnya. (cdn.aan).