Bupati KSB: “Olahraga Adalah Instrumen Pemersatu”

Bupati KSB: “Olahraga Adalah Instrumen Pemersatu”

Taliwang, centralditanews- Segenap jajaran pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) beserta pengurus cabang olahraga (cabor) yang bernaung di bawah KONI KSB bersilaturrahmi dengan Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM.

Silaturrahmi tersebut dilaksanakan pada Senin malam (03/08/2020), di kediaman Bupati (central) Jalan Lintas Taliwang Jereweh.

Pada kesempatan itu, dalam sambutannya ketua KONI KSB, Zaidul Bahri, SH menyampaikan bahwa KONI KSB terus berbenah dan berusaha mengangkat nama daerah di pentas olahraga tingkat daerah, provinsi, nasional bahkan internasional.

Iswandi (Atlet Nasional Cabor Atletik, Asal KSB. Mengenakan Baju Warna Biru)

Keterbatasan berupa belum adanya sarana penunjang seperti gedung olahraga sebagai pusat pelatihan masing-masing cabor tidak menjadikan kendala, “namun alangkah baiknya jika gedung olahraga tersebut dibangun dengan segera,” pungkas Zaidul Bahri.

Iapun melaporkan pada Bupati kondisi dari turnamen maupun pekan olahraga dimasa Pandemi Covid-19.

“Belum ada kepastian tentang pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. Semua turnamen atau pentas olahraga tersebut masih belum ada kepastian karena situasi Pandemi Covid-19,” ujar Zainul Bahri.

Sementara ditempat yang sama, beberapa perwakilan pengurus cabang olahraga menyampaikan beberapa saran dan usulan.

Pengurus cabang olahraga catur berharap pada Bupati Sumbawa Barat agar pembinaan atlet diperhatikan termasuk dengan peningkatan kapasitas atlet masing-masing cabor. Iapun mengusulkan agar masing-masing cabor memiliki pengurus yang loyal dan cinta terhadap cabor tersebut. Mengingat hari ini cabor sangat kesulitan mengembangkan kapasitas atlet karena terbatasnya anggaran.

Pun demikian dengan Ruslan pelatih cabor atletik. Pasilitas yang dimiliki oleh cabor atletik masih sangat terbatas, bahkan anak didiknya harus berlatih diatas krikil. Namun ia bangga, walaupun diatas krikil, atletnya masih bisa memberikan yang terbaik untuk KSB. “KSB selalu berada di posisi tiga besar bila berbicara atletik,” ungkap Ruslan.

Keluhan terkait sarana dan prasarana juga datang dari pengurus cabor porki, kesulitan yang dihadapi adalah belum adanya tempat latihan tertutup. Akibatnya kualitas atletnya tidak maksimal. Iapun berharap agar daerah ikut memperhatikan para pelatih.

Atas usulan, masukan dan harapan yang disampaikan oleh pengurus KONI KSB serta pengurus masing-masing cabor, Bupati KSB mengatakan pada semua yang hadir untuk tetap semangat jangan patah arang.

“Dulu Iswandi lahir dalam kondisi yang memprihatinkan, pasilitas tidak ada seperti saat ini, namun karena dia memiliki talenta dan yakin bahwa ini adalah jalan untuk memperbaiki dirinya akhirnya ia sukses seperti saat ini. Inilah yang harus menjadi motivasi atlet-atlet lainnya. Dan perlu diingat bahwa kesuksesan yang diraih adalah untuk diri anak-anakku semua. Bukan untuk orang lain,” beber Bupati.

Ditambahkan olehnya, yakinlah bahwa tidak ada proses yang mengkhianati hasil. Tidak ada yang bimsalabim.

Bupati menjelaskan bahwa daerah tidak bisa berbicara banyak terkait anggaran, tidak heran jika apabila ada ivent olahraga kita menggunakan sistem keroyok, bahkan dana dari luar (donatur dan lembaga swasta) lebih banyak dari dana daerah.

“Semuanya sama, bahkan negara sekalipun belum maksimal dalam memperhatikan masing-masing cabor. Sehingga untuk menyiasatinya diberikan istilah seperti bonus dan segainya. Untuk itu, saya sependapat dengan masukan dari pengurus masing-masing cabor untuk mencari bapak angkat yang betul-betul loyal dan cinta akan olahraga tersebut,” imbuhnya.

Terakhir, orang nomor satu di Kabupaten Sumbawa Barat tersebut mengingatkan dan berpesan kepada semua yang hadir untuk menjadikan olahraga sebagai instrumen pemersatu dan pengurus tidak boleh berafiliasi dengan politik. (cdn.wan)