H. W. Musyafirin :”Mohon Maaf Atas Kekurangan, Semoga KSB Menjadi Bumi BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR”
Para jama’ah yang dipimpin oleh imam Masjid Jami Nuru Falah mebacakan ummul kittab (surat Al Fatihah) untuk H. W. Musyafirin. Selain itu imam masjid mewakili para jama’ah mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan kesempatan orang nomor satu di Sumbawa Barat tersebut bisa melaksanakan sholat magrib hingga sholat tarawih berjama’ah bersama mereka.
Selanjutnya H. W. Musyafirin dalam sekapur sirihnya mengajak para jama’ah Masjid Jami Nurul Fallah untuk menjaga kondusifitas wilayah serta ikut serta dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.
Ia juga atas nama keluarga dan pemerintah KSB mengucapkan mohon maaf lahir batin pada jama’ah masjid secara khusus dan masyarakat KSB umumnya jika dalam kepemimpinannya selama empat tahun berjalan ada kekurangan, kekurangan itu menurutnya murni datang dari dirinya serta kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
“Saya dan keluarga serta mewakili pemerintah KSB mengucapkan maaf jika selama masa pemerintahan kami ada kekurangan. Empat tahun ini kami fokus dalam menuntaskan empat jalan kehidupan utama bagi masyarakat KSB. Kini empat jalan kehidupan tersebut telah tuntas dan bisa dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Jalan tanah sudah tersambung dan diaspal, listrik sudah menerangi seluruh pelosok KSB, pun demikian dengan sinyal untuk berkomunikasi telah bisa dirasakan oleh masyarakat pelosok. Ketersediaan pasokan air untuk pertanian dan air bersih masyarakat terus kami maksimalkan, atas ikhtiar bersama dua bendungan besar tengah dibangun di KSB. Apabila keduanya rampung maka bisa dipastikan lahan-lahan tidur akan menjadi lahan produktif serta dapat meningkat perekonomian masyarakat tani”, pungkasnya.
Terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, H. W. Musyafirin menegaskan tetap mengijinkan masyarakat melaksanakan di masjid atau lapangan terbuka.
“Khusus masyarakat Kota Taliwang, saya malam ini mengundang untuk bisa bersama-sama melaksanakan sholat Idul Fitri di Lapangan Kompleks Perkantoran KTC. Sementara untuk wilayah lain bisa dilaksanakan di Masjid yang ada di Desa masing-masing. Kemudian untuk wilayah yang berada dalam zona merah maka saya pastikan agar masyarakat melaksanakan sholat Idul Fitri di rumah masing-masing”, tegasnya.
Pelaksanaan sholat Idul Fitri tetap dalam protokol kesehatan yaitu masing-masig panitia sholat Idul Fitri menyediakan sabun untuk cuci tangan dan handsanitiser. Tidak kontak langsung atau bersalam-salaman atau merangkul satu sama lain serta menggunakan masker. Bagi yang sakit agar tidak melaksanakan sholat Idul Fitri secara berjama’ah namun melaksanakannya di rumah masing-masing.
H. W. Musyafirin mengatakan pada jama’ah Masjid Jami Nurul Fallah bahwa keputusan yang diambil sudah diperhitungkan dengan matang-matang. Menurutnya KSB masih aman dan terkendali dari penyebaran Covid-19.
Diakhir sambutannya, H. W. Musyafirin mengajak seluruh masyarakat berdoa pada Allah SWT agar KSB lepas dari Covid-19 serta menjadikan KSB sebagai daerah BALDATUN THAYYIBATUN WA RABBUN GHAFUR.
Kedatangannya beserta istri, Hj. Nani Musyafirin malam itu dihajatkan untuk memenuhi undangan masyarakat dan jama’ah Masjid Jami Nurul Falah yang sebelumnya minta agar Bupati KSB tersebut bisa melaksanakan sholat magrib hingga sholat tarawih berjama’ah bersama mereka.
Untuk diketahui bahwa hampir tiap hari di Bulan Puasa H. W. Musyafirin melakukan kunjungan anjangsana ke wilayah hingga daerah pelosok KSB. Jarang sekali ia buka puasa di kediamannya. (cdn.wan)