Taliwang, centralditanews- Setelah lama tinggal di Gubuk Bambu yang disanggah dengan kayu agar tidak roboh, kini Saharun Haris (55), warga RT 15/RW 04, Dusun Kenang Late, Desa Seloto, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat boleh bersyukur karena rumahnya akan diganti dengan rumah baru, ukuran 5 x 7 oleh Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M.
Kepastian rumahnya akan diganti dengan rumah baru didapatkannya langsung dari mulut Bupati Sumbawa Barat setelah berkunjung ke gubuknya, Minggu (03/05/2020).
“Segera bangun rumah baru ukuran 5 x 7, besok pak kades dan warga bergotong royong untuk membuat pondasinya, untuk RAB nya saya tunggu. Semoga sebelum hari raya Idul Fitri tiba rumah tersebut sudah bisa ditempati”, pungkas H. W. Musyafirin.
Apa yang disampaikan oleh H. W. Musyafirin disaksikan oleh Kepala Desa Seloto dan tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Seloto.
Ditambahkan oleh H. W. Musyafirin, “saya berharap rumah ini menghadap kejalan utama, tidak menyamping seperti saat ini. Kemudian Kades harus betul-berul mengganggarkan dana desa untuk kepentingan masyarakat luas, jangan sampai program desa bertolak belakang dengan program daerah atau sasarannya tumpang tindih. Ini gak boleh”.
Mendengar instruksi tersebut, Kades Seloto langsung mengamini dan melaporkan bahwa rumah Saharun Haris sebenarnya akan dikerjakan awal tahun 2020, namun berhubung dengan kondisi Covid-19 maka terjadi recofusing anggaran.
“Saya sudah mendatanya, dan rumah ini masuk dalam program rehab rumah, namun karena kondisi hari ini tidak memungkinkan (Covid-19, red) terpaksa ditunda dulu. 30 % dana desa telah kami alihkan ke penanganan Covid-19,ini sesuai dengan kebijakan dan instruksi dari pusat, provinsi hingga daerah”, bebernya.
Namun ia berterimakasih atas kunjungan Bupati ke Desa Seloto, atas kunjungannya akhirnya rumah warga kami dapat dilanjutkan.
Kunjungan anjangsana orang nomor satu di Sumbawa Barat ini adlaah kunjungan anjangsana kesekian kalinya, seperti biasa H. W. Musyafirin melaksanakan sholat magrib, sholat isya serta sholat tarawih berjama’ah.
Di Desa Seloto, H. W. Musyafirin menggunakan Masjid Al-Rasyid untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Terpantau oleh media, kegiatan anjangsana berlangsung lancar dan selalu melaksanakan protokol pemerintah, yaitu menggunakan masker, tidak menggelar karpet, jama’ah membawa sajah masing-masing dari rumah serta yang sakit tidak sholat di Masjid.
Kepada media ini H. W. Musyafirin mengatakan bahwa ini adalah caranya untuk melawan Covid-19, semua boleh berjarak, namun pemimpin dengan rakyatnya tidak boleh berjarak.
“Kita memiliki cara berbeda-beda, semua benar asalkan itu demi kebaikan dan selalu mematuhi protokol pemerintah. Saya ke sini untuk mengecek langsung kondisi masyarakat saya, kondisi ekonomi, kondisi lingkungan dan kondisi penanganan Covid-19. Masyarakat KSB harus kuat dan tidak boleh panik. Covid-19 bisa disembuhkan”, ujar H. W. Musyafirin. (cdn.wan)
Related Posts:
- PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PENINGKATAN…
- Fakta Baru Ponpes Sunan Kalimati Terungkap di…
- AMMAN Wariskan Ilmu Berharga Dalam Meningkatkan…
- UAS Sebut KSB Negeri Indah Dengan Sejumlah Investasi Akhirat
- Program ‘Sports for Development’ AMMAN bersama BVB…
- Istiqomah Bangun Desa Kelanir, Muslihin Bangun…