Dari pantauan mendia ini, bertindak sebagai imam, orang nomor satu di Sumbawa Barat ini dengan tenang dan khusyuk membacakan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran yang diikuti ta’zim oleh jamaah masjid.
Perbedaan yang mencolok terlihat jelas pada sholat berjamaah kali ini, para jamaah menggunakan masker dan lantai masjid tidak berkarpet. Masing-masing jamah membawa sajadah dari rumah serta diakhir sholat tidak ada jamaah yang bersalaman. Sehabis berdoa satu persatu jamaah meninggalkan masjid.
H. Firin dalam jawatan non pemerintahannya ingin memberikan edukasi pada masyarakat tata cara sholat berjamaah di masjid di tengah situasi Covid-19 ini.
Kehadiran H. Firin tentu membawa pesan bagi masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi penyebaran Covid-19. Masyarakat Desa Beru pun terlihat bersemangat menyambut kehadiran Bupati KSB.
Sehabis melaksanakan sholat magrib, Ia menyempatkan diri menjenguk salah satu ibu paruh baya yang terbaring sakit di kediamannya.
Berdasarkan informasi tetangganya, ibu Sailis (RT 03/RW 01 Desa Beru Kecamatan Jereweh-KSB) tersebut telah satu minggu terbaring sakit. Secara kebetulan menurut penuturan warga Desa Beru, bahwa tempat tinggal ibu Sailis pernah direhab oleh H. Firin.
Suasana kekeluargaan dan kedekatan antara pemimpin dengan rakyatnya nampak jelas terlihat, duduk disampingnya, H. Firin memberikan semangat dan mempertanyakan apa keluhan dan apa kekurangannya saat ini.
H. Firin didamping oleh istrinya, Hj. Hanifa Musyafirin, S.Pt. menyempatkan diri menyantap menu buka puasa di kediaman ibu Sailis. Nampak sekali niatan Bupati KSB ini untuk menyambung tali asih dengan masyarakatnya yang kurang mampu.
Disela kegiatan tersebut, media ini berhasil mewawancarai H. Firin, kepada media ini ia mengatakan bahwa ingin mengecek langsung kondisi masyarakatnya.
“Pesan Pemerintah Daerah tentang pencegahan Covid-19 harus dipastikan sampai hingga tataran bawah, dan hari ini media lihat sendiri. Bahwa masjid di salah satu Kecamatan Jereweh telah mengikuti himbauan pemerintah”, pungkasnya.
Terakhir H. Firin menyampaikan himbauan lewat media ini agar masyarakat patuh pada protokol pemerintah.
“Sholat adalah kewajiban, namun protokol pemerintah juga wajib diikuti. Semuanya harus berjalan secara alami dan sesuai tuntunan kaidah keagamaan, namun kondisi hari ini membuat kita harus berlapang dada untuk membatasi sedikit kebebasan dalam menjalankan kewajiban kita pada Allah SWT. Ini demi keselamatan kita pribadi dan keselamatan masyarakat secara umum”, tutup H. Firin. (cdn.wan)
Related Posts:
- AMMAN Wariskan Ilmu Berharga Dalam Meningkatkan…
- PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PENINGKATAN…
- Fakta Baru Ponpes Sunan Kalimati Terungkap di…
- UAS Sebut KSB Negeri Indah Dengan Sejumlah Investasi Akhirat
- IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGGUNAAN KARTU TANI DALAM…
- Komisi Informasi NTB Harapkan PPID KSB Terus…