Mereka siap melawan Corona, cara mereka melawan Corona adalah melakukan penyemprotan disinfektan secara sukarela di lingkungan Menala. Aksi penyemprotan disinfektan ini, Selasa pagi (07/04/2020), dilakukan bersama pemerintah Kelurahan atas dasar koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Taliwang serta mengikuti arahan Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Dini Covid-19 KSB.
Sebelumnya, salah satu pentolan pemuda DEKER sempat viral di dunia maya. Dalam videonya, Aok (40) sambil memikul api yang membara mengatakan tidak akan goyah sedikitpun menghadapi Virus Corona.
“Salam saya sama Corona, suruh datang Corona itu, walaupun tiga lapis Corona datang, saya tidak akan takut. Suruh temui saya di Jembatan Merah Putih Kelurahan Menala”, pungkas Aok dengan nada tinggi dan serius.
Ditambahkan oleh Aok dalam video amatir tersebut, “gara-gara Corona kita dilarang jum’atan, tidak bisa tidur dengan istri, monyet kamu Corona”.
Sekarang berselebaran isu bahwa Corona bisa disembuhkan dengan dua butir telur rebus. Akibatnya ia pun ikut dan termakan isu tersebut. “Saya juga akhirnya rebus telur karena ikut mempercayai isu tersebu”. Ujar Aok
Apa yang diperagakan oleh Aok dalam video amatir singkat ingin memberikan pesan bahwa masyarakat Taliwang tidak perlu panik. Ikuti saja saran pemerintah, jaga jarak, gunakan masker bila bepergian keluar rumah, hindari tempat keramaian dan galakkan 5 pilar STBM.
Selain pesan itu, Aok ingin menyampaikan agar masyarakat jangan percaya kabar-kabar yang tidak jelas kebenarannya. Selama kita ikuti Himbauan pemerintah insyaAllah kita masyarakat KSB akan aman.
Aksi Aok dalam video amatir tersebut diaplikasikan dengan aksi nyata secara sukarela bersama pemuda DEKER menyemprot rumah warga dilingkungan Kelurahan Menala.
Salah seoran pemuda DEKER, Alto juga menambahkan bahwa hari ini KSB masih aman dari virus Covid-19, sehingga Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mengambil kebijakan agak berbeda dengan kabupaten lainnya.
Alto salut atas kebijakan Bupati KSB yang mengatakan bahwa “Bukan lebay namun tidak abai, kebijakan belum menutup rumah ibadah (Masjid) dilakukan karena memang belum ada gejala yang mengkhawatirkan. Namun masyarakat tetap diminta untuk membaca baik-baik edaran resmi dari pemerintah. Jangan keluar rumah jika sakit, jangan ke sawah jika sakit, jangan sholat berjamaah jika sakit”, menirukan himbauan Bupati KSB
Tindakan yang diambil oleh Pemda haruslah terukur dan sesuai keadaan dan kajian tehknis dilapangan. Pembatasan Sosial Dalam Skala Besar haruslah melalui kajian, bukan semerta-merta mengikuti dan melakukan tindakan yang dapat merugikan perekonomian masyarakat dan wilayah. (cdn.wan)
Related Posts:
- Program ‘Sports for Development’ AMMAN bersama BVB…
- PENTINGNYA KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PENINGKATAN…
- AMMAN Wariskan Ilmu Berharga Dalam Meningkatkan…
- Fakta Baru Ponpes Sunan Kalimati Terungkap di…
- Cegah Stunting Sejak Dini Guna Wujudkan Masa Depan Cerah
- PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN ARAB KENANGAN