Bupati KSB : “Masjid Itu sudah Bersih, Suci Lagi. Pasar Dulu Ditutup Baru Masjid”

Bupati KSB : “Masjid Itu sudah Bersih, Suci Lagi. Pasar Dulu Ditutup Baru Masjid”

Taliwang, centralditanews- Bupati Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, M.M seusai video conference dengan Gubernur, Wakil Gubernur yang melibatkan seluruh bupati dan walikota di Provinsi NTB, Selasa pagi (07/04/2020), di Ruang rapat utama Kantor Graha Fitrah. Menegaskan jika keputusan yang diambil haruslah tepat dan terukur, sesuai kajian tehknis barulah mengeluarkan kebijakan.

“Kebijakan yang kita buat haruslah telah dilihat dari segala sisi, bukan asal membuat keputusan karena didasari rasa panik. Setiap wilayah berbeda situasinya jadi beda pula penanganannya. Keputusan yang kita ambil terkait pencegahan dan penanganan dini Covid-19 akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat salah satunya matinya roda perekonomian wilayah atau masyarakat”, pungkas H. Firin.

Sehingga dalam rapat tersebut, Bupati yang dikenal ramah senyum ini memerintahkan kepala SKPD tehknis untuk membuat kajian tehknis dan hasil kajian tersebut akan dilaporkan segera ke Menteri Kesehatan RI.

H. Firin menegaskan lagi bahwa keputusan yang diambil hari ini tetap masih dalam koridor yang tepat dan terukur, bukan abai atau takabur.

“Pembatasan sosial dalam skala besar yang dilakukan oleh pemerintah hari ini haruslah kita ikuti namun dibalik itu harus sesuai kajian-kajian tehknis terlebih dahulu. Pembatasan sosial dalam skala besar ini sebenarnya ada tata cara. Misalnya melakukan kajian, kemudian diusulkan pada kementerian kesehatan apa hasilnya baru kita lansanakan. Bukan sekonyong-konyong menutup sekolah, menutup pasar tanpa ada kajian yang mendukung”, beber H. Firin.

Salah satu pernyataan yang menarik namun cerdas adalah, ketika H. Firin mengungkapkan seharusnya pasar dulu yang ditutup bukan masjid. Kemana gurauan itu ditujukan Allahualam atau hanya sekedar memberikan contoh.

“Masjid itu sudah bersih dan suci lagi, jadi itulah dasar mengapa kita tetap menggelar sholat berjamaah namun dengan syarat. ( Baca, berita CDN, edisi 03/04/2020, “Sholat Berjamaah Di KSB Tidak Dilarang Namun Dengan Ketentuan”). Kalaupun masjid ditutup maka pasar dulu yang harus ditutup”, pungkas H. Firin.

H. Firin juga menegaskan bahwa KSB tidak menolak warga pendatang selama jam kerja. Mereka warga pendatang harus diperiksa sesuai SOP yang diterapkan dalam pencegahan dan penanganan Covid-19, misalnya dengan mengecek suhu badan.

Tim Satgas Covid-19 KSB Turun Memberikan Edukasi Pada Masyarakat

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan agar yang menjadi fokus bersama hari ini adalah memperketat pengawasan, pemantauan, pergerakan manusia.

“Pantau semua pergerakan masyarakat kita, awasi petani kita, awasi pedagang kita. Saya tegaskan Tidak ada penolakan pendatang atau pelaku perjalanan yang diterapkan oleh Kabupaten Sumbawa Barat selama jam kerja. Semuanya bisa masuk asalkan telah dicek sedemikian rupa, suhu badan dibawah 38 derajat maka dia tetap diperbolehkan masuk. Itu yang lenting” tegasnya.

Anggota DPRD KSB Melakukan Pengecekan Ke Posko-posko Pencegahan Covid-19

Diakhir pembicaraannya, H. Firin mengajak semua masyarakat KSB berdo’a semoga Covid-19 tidak akan pernah masuk ke KSB,  dan berharap semoga menjelang bulan suci Ramadhan ini kita dapat menebus masa depan yang lebih baik lagi. “perketat pengawasan, dan saya percaya bahwa petugas yang berada di posko jaga Covid-19 akan melakukan hal yang terbaik untuk masyarakat KSB”,

TP PKK Kecamatan Seteluk Bersama Pemerintah Kecamatan, Babinsa dan Babinkamtibmas Melakukan Sosialisasi Pencegahan Covid-19

 

Ikuti Anjuran Pemerintah

H. Firin juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada seluruh element yang telah bertugas siang malam di posko-posko pencegahan dan penanganan dini Covid-19, ia sangat bangga akan dedikasi yang dilakukan oleh semua elemen pemerintahan, jaga kesehatan dan lawan Covid-19″. Tutup H. Firin (cdn.wan)