Kepala Dinas Koperindag, Ir Amin Sudiono melalui Kepala Bidang Perdagangan, Rahadian pada media, Ahad (15/03/2020) mengatakan bahwa kegiatan serupa di selenggarakan tiap hari minggu. Pelaku usaha di beri kesempatan menjajakan barang dagangnya sekitar acara asal tertib, bersih dan rapi. Pemerintah, kata Rahadian tidak menetapkan kuota pedagang yang ambil bagian dalam kegiatan rutin tersebut.
“Kegiatan ini di design sebagai miniatur intraksi jual-beli yang di kemas dalam agenda mirip Car Free Day. Ada senam, doorprize dan juga pengunjung boleh berbelanja sekitar kegiatan,” bebernya.
Amanat program STBM, penyelenggara tidak luput menyediakan sarana tempat buang sampah untuk menjaga kebersihan antisipasi sampah plastik bungkusan dari makanan instan.
“Kegiatan ini tetap kita evaluasi. Apakah memberi multiplayer effect bagi pedagang dan daerah. Jika positif, maka tidak menutup kemungkinan menjadi programa dinas. Jika sebaliknya, maka akan di hentikan dan mencari formulasi yang lebih baik,” terang pria Sekjen pada pengurus Perpani KSB itu.
Ia menambahkan, pelaku usaha kecil menengah itu adalah ujung tombak menggerakkan dan menggairahkan ekonomi dalam daerah. Menurutnya, tinggal bagaimana ide dan gagasan kreatif pemerintah dalam membina terlebih mempertemukan penjual dan pembeli.
“Kalau jual beli aktif, maka kondisi ekonomi wilayah akan lebih sehat dan maju,” terangnya singkat.
Disinggung soal retribusi bagi pelaku usaha pada penyelenggara, Kabid Perdagangan menjawab tidak di pungut biaya sepeserpun. Semuanya gratis. Tinggal bagaimana cara pedagang itu memikat pembeli dengan karyanya.
“Arena Lapak Pagi juga luas. Silahkan pilih tempat sendiri asal jangan sampai mengganggu stand utama,” pungkasnya. (cdn.wan)