Terkait Virus Corona, Sekolah Di KSB Tidak Diliburkan, Lingkup Pendidikan Perlu Pertajam Konsef Kebersihan Dan STBM

Terkait Virus Corona, Sekolah Di KSB Tidak Diliburkan, Lingkup Pendidikan Perlu Pertajam Konsef Kebersihan Dan STBM

Taliwang, centralditanews- Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM. menggelar rapat kilat di kediamannya (Central, red), Minggu malam (15/03/2020).

Bupati didampingi Wakil Bupati, Fud Syaifuddin, ST. beserta unsur Forkopinda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menggelar rapat terbatas bersifat kilat guna membahas perkembangan virus korona dan keadaan KSB sampai saat ini. Rapat tersebut digelar untuk mengambil keputusan preventif dan tindakan nyata Pemkab KSB mengantisipasi perkembangan virus corona yang dinilai masif saat ini.

Dalam rapat tersebut, Bupati KSB mendengarkan penjelasan dari instansi tehknis seperti Dinas Kesehatan dan RSUD Asy-syifa. Penjelasan secara rigit diberikan oleh Kadis Kesehatan KSB, H. Tuwuh, S.AP

H. Tuwuh sapaan akrab Kadis Kesehatan dalam laporannya menjelaskan bahwa Dikes telah melakukan rapat koordinasi dengan puskesmas hingga petugas penyuluh kesehatan ditingkat desa sejak kabar virus corona menyebar di daerah asalnya yaitu Wuhan China.

“Kami melakukan pemantauan sesuai SOP dan berusaha semaksimal mungkin tidak membuat kepanikan. 6 Februari 2020, kami melakukan rapatĀ  hasilnya adalah harus ada ruang isolasi khusus untuk para pasien yang terjangkit virus corona,” pungkas H. Tuuh.

Ditambahkan olehnya, “berdasarkan hasil kajian dan beberapa simber uang kami pelajari, bahwa virus corona tidak menyebar lewat udara melainkan lewat sentuhan dan benda. Termasuk ciri-ciri orang yang terjangkit virus corona tersebut sudah kami pelajari, sehingga masker semestinya tidak langka, karena masker tersebut untuk orang batuk dan bukan untuk orang sehat.”

Dikes KSB secara rutin melakukan pemantauan dan berkoordinasi misalnya baru-baru ini memeriksa 5 WNA. Dikes juga aktif melakukan pemantauan dan pemeriksaan bagi warga KSB yang baru pulang dari luar negeri. Sampai hari ini belum ada informasi masyarakat NTB yang terenveksi virus corona.

Kepala Dinas Sosial, dr, H. Syafruddin juga menambahkan dalam laporannya pada Bupati bahwa sebenarnya pemerintah pusat telah mengeluarkan protokolel sebagai langkah mengantisipasi penyebaran virus corona tinggal apakah kita mau menggunakan protokoler tersebut. Salah satu poin yang tertuang dalam protokoler adalah pembentukan satgas.

Pendapat dan gagasan juga datang dari Wakil Bupati, Fud Syaifuddin, ST. yang menganggap sekolah tidak perlu diliburkan.

“Apabila diliburkan dikhawatirkan mereka dalam masa libur akan bermain diluar dan justru akan membawa virus. seharusnya yang perlu diliburkan saat ini adalah tempat karaoke atau kafe. Walaupun memang ada pihak yang dirugikan tetapi apabila tetap dibuka dalam masa ini akan menimbulkan bahaya yang lebih besar. Karena para pekerja kafe rata-rata dari luar. Maka wabup meminta pada Satpol-PP dan aparat Kepolisian untuk memeriksa para pekerja kafe,” ujar Wabup.

Wabup juga memberikan Saran pada Dinas perhubungan agar mengambil langkah strategis untuk memperketat pintu masuk ke KSB. Para guru perlu mengajarkan siswa-siswa tentang kebersihan dan berupaya agar setiap kelas memilii fasilitas kebersihan yang memadai.

Berdasarkan pendapat, pandangan dan saran dari unsur Forkonpinda maka Bupati KSB memutuskan aktivitas belajar-mengajar tetap dilaksanakan seperti biasa.

Bupati juga kembali menekankan agar program STBM harus diajarkan oleh guru pada siswa-siswa di sekolah. Sholat lima waktu dan senantiasa berolahraga sebelum mengawali aktifitas belajar. Hal ini perlu dilakukan karena dengan cara itulah virus corona tidak menjangkiti.

H. Firin (sapaan akrab Bupati KSB, red) juga menginstruksikan pada Sekda untuk membentuk Satgas pencegahan virus corona. Apabila tidak penting, Perjalanan luar daerah dibatasi.

“Salah satu contoh yang perlu diperhatikan adalah bahwa PT. AMNT sudah melarang pendatang dari luar masuk ke kawasan tambang namun pekerja atau karyawan mereka tetap bisa keluar masuk.” imbuh H. Firin.

Terpantau oleh media, bahwa semua yang hadir mengeluarkan pendapat dan hasil rapat adalah keputusan bersama.

Sebelum rapat ditutup, H. Firin berharap agar semua hasil rapat segera dilaksanakan, dan berharap kepada semuanya untuk tetap berdo’a pada Tuhan YME semoga KSB tetap aman dan kondusif. Masyarakat dihimbau tidak panik dan selalu menjaga kebersihan dalam keluarga dan lingkungannya. Demikian H. Firin. (cdn.wan)