LSM BMN Dilirik Komunitas Pemerhati Lingkungan Australia

LSM BMN Dilirik Komunitas Pemerhati Lingkungan Australia

CDN, Sumbawa Barat– Setelah berhasil menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan mendapat apresiasi dari pemerintah setempat, kini Lembaga Swadaya Masyarakat Bengkas Maluk Nusantara (LSM BMN) dilirik untuk dimasukkan kedalam pemerhati lingkungan skala nasional oleh salah satu pemerhati lingkungan asal Australia yang memiliki komunitas besar di Pulau Dewata Bali.

Julie Margaret Born, warga negara asing asal Kogarah, Australia ini sangat tertarik dengan apa yang selama ini dilakukan oleh LSM BMN. Ia tidak mengira masih ada lembaga yang masih peduli serta meluangkan waktunya memelihara lingkungan.

Margaret akan mengimunisasikan kegiatan LSM BMN ini pada rekan-rekannya yang memang memiliki jaringan disektor lingkungan. “Saya sangat mendukungnya, saya akan mengomunikasinannya dengan komunitas di Pulau Bali. Kegiatan ini perlu didukung oleh semua pihak”, ujar Margaret saat duduk bersama dengan anggota LSM BMN di Pantai Wisata Pasir Putih Maluk, Desa Maluk, Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat, Jum’at Pagi (28/01/2022).

Kehadiran Margaret dan apa yang disampaikan olehnya tidak pernah disangka oleh Ketua LSM BMN, Boy Burhanuddin Teta. Menurutnya pada media ini, bahwa ia bersama rekan-rekan organisasi tengah melakukan kegiatan gotong royong membersihkan lokasi wisata Pantai Pasir Putih Maluk. Saat itu ia bersama anggota lainnya sedang mencoba mesin pemotong rumput bantuan dari Pemerintah Desa Maluk.

Nampak Camat Maluk, Syafruddin (Baju Merah) Hadir Ditengah-Tengah Kegiatan Gotong Royong LSM BMN

“Saya mewakili teman-teman BMN tidak akan pernah berhenti untuk mencoba memberikan hal positif bagi daerah ini, walaupun kebaikan itu hanya sebesar biji Sarah. Kalaupun itu pujian, maka itu adalah penyemangat untuk menjaga kekompakan dan fokus pada tujuan berdirinya LSM ini”, pungkas Boy.

Terkait apa yang disampaikan oleh Margaret, Boy bersama rekan-rekan organisasi tentunya akan membangun kemitraan, membangun komunikasi dengan komunitas yang dimiliki oleh Margaret. “Siapa tau kedepan ada model-model baru, strategi baru dalam menjaga lingkungan sekaligus mempromosikan objek wisata daerah serta mengharumkan nama KSB Dimata dunia”, tutup Boy Burhanuddin Teta. (cdn.wan)